SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
1. Pengertian
a. Arti sistem :
Banyak ahli diberbagai disiplin ilmu mengemukakan pendapatnya mengenai arti sistem . Namun apapun definisinya suatu sistem perlu memiliki ciri sebagai berikut ( Suroso , 1993 ) :
· Setiap sistem memiliki tujuan .
· Setiap sistem memiliki ‘ batas ‘ yang memisahkannya dari lingkungan .
· Walaupun mempunyai batas , sistem tersebut bersifat terbuka , dalam arti berinteraksi juga dengan lingkungannya .
· Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem yang biasa juga disebut dengan bagian , unsur atau komponen .
· Walau sistem tersebut terdiri dari berbagai komponen , bagian atau unsur unsur , tidak berarti bahwa sistem tersebut merupakan sekedar kumpulan dari bagian bagian , unsur , atau komponen tersebut , melainkan merupakan suatu kebulatan yang utuh dan padu atau memiliki sifat ‘wholism’.
· Terdapat saling hubungan dan saling ketergantungan baik didalam sistem ( intern ) itu sendiri , maupun antara sistem dengan lingkungannya .
· Didalam sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan tersedianya umpan balik .
· Karena adanya mekanisme kontrol itu maka sistem mempunyai kemampuan mengatur diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau keadaan sacara otomatik .
b. Sistem Perekonomian adalah cara suatu bangsa / negara untuk mengatur kehidupan ekonominya agar tercapai kemakmurandan kesejahteraan bagi rakyatnya .
http://www.scribd.com/doc/11487650/Bab-17-Sistem-Perekonomian-Indonesia
2. MACAM – MACAM SISTEM EKONOMI
Sistem ekonomi yang dianut berbagai negara merupakan hasil perkembangan sejarah serta tanggapan suatu bangsa atas pergolakan zaman. Secara umum sistem ekonomi dalam perekonomian suatu negara dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi sosialis, dan sistem ekonomi campuran.
a Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal disebut juga sistem ekonomi pasar bebas atau sistem ekonomi laissez faire. Sistem ekonomi liberal adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan sepenuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada masing-masing individu untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Filsafat atau ideologi yang menjadi landasan kepada sistem ekonomi liberal adalah bahwa setiap unit pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang akan memberikan keuntungan kepada dirinya, maka pada waktu yang sama masyarakat akan memperoleh keuntungan juga. Dengan demikian setiap orang akan bebas bersaing dengan orang lain dalam bidang ekonomi. Adam Smith dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nation (1776) juga menunjukkan bahwa kebebasan berusaha didorong oleh kepentingan ekonomi pribadi merupakan pendorong kuat menuju kemakmuran bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pasar bebas ini dapat menciptakan efisiensi yang cukup tinggi dalam mengatur kegiatan perekonomian. Mungkin kalian akan bertanya, bagaimanakah peran pemerintah dalam sistem ekonomi liberal? Pemerintah sama sekali tidak campur tangan dan tidak pula berusaha memengaruhi kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat. Seluruh sumber daya yang tersedia dimiliki dan dikuasai oleh anggota-anggota masyarakat dan mereka mempunyai kebebasan penuh untuk menentukan bagaimana sumber-sumber daya tersebut akan digunakan.
Gambaran secara menyeluruh mengenai sistem ekonomi liberal, dapat kalian perhatikan ciri-ciri sistem ekonomi liberal berikut ini :
· Setiap orang bebas memiliki alat-alat produksi
· Adanya kebebasan berusaha dan kebebasan bersaing.
· Campur tangan pemerintah dibatasi.
· Para produsen bebas menentukan apa dan berapa yang akan diproduksikan.
· Harga-harga dibentuk di pasar bebas.
· Produksi dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan laba serta semua kegiatan ekonomi didorong oleh prinsip laba.
Berdasarkan ciri-ciri di atas, sistem ekonomi liberal memiliki kelebihan dan kekurangan.
**Kelebihan sistem ekonomi liberal
· Setiap individu diberi kebebasan memiliki kekayaan dan sumber daya produksi.
· Individu bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri.
· Adanya persaingan menyebabkan kreativitas dari setiap individu dapat berkembang.
· Produksi barang dan jasa didasarkan pada kebutuhan masyarakat.
**Kekurangan sistem ekonomi liberal
· Muncul kesenjangan yang besar antara yang kaya dan miskin.
· Mengakibatkan munculnya monopoli dalam masyarakat.
· Kebebasan mudah disalahgunakan oleh yang kuat untuk memeras pihak yang lemah.
· Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
b Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis disebut juga sistem ekonomi terpusat. Mengapa disebut terpusat? Karena segala sesuatunya harus diatur oleh negara, dan dikomandokan dari pusat. Pemerintahlah yang menguasai seluruh kegiatan ekonomi. Sistem perekonomian sosialis merupakan sistem perekonomian yang menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya penindasan ekonomi. Untuk mewujudkan kemakmuran yang merata pemerintah harus ikut campur dalam perekonomian. Oleh karena itu hal tersebut mengakibatkan potensi dan daya kreasi masyarakat akan mati dan tidak adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Dasar yang digunakan dalam sistem ekonomi sosialis adalah ajaran Karl Marx, di mana ia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara komunis lainnya.
Sistem ekonomi sosialis mempunyai ciri-ciri berikut ini.
· Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara.
· Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta.
· Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
· Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
· Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara.
Seperti halnya sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi sosialis juga mempunyai kelebihan dan kekurangan.
**Kelebihan sistem ekonomi sosialis
· Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
· Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
· Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
· Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
**Kekurangan sistem ekonomi sosialis.
· Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu.
· Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
· Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada ketentuan pemerintah.
Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis sudah tidak ada lagi. Uni Soviet (sekarang Rusia) beserta negara-negara pengikutnya telah gagal dalam menjalankan prinsip sosialisme sebagai cara hidupnya baik secara ekonomi, moral, maupun sosial dan politik. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya kemampuan pemerintah pusat untuk menangani seluruh masalah yang muncul, baik di tingkat pusat maupun ditingkat daerah. Selain itu, pada kenyataannya telah terjadi banyak penyelewengan yang dilakukan oleh pemerintah.
c Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan campuran atau perpaduan antara sistem ekonomi liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Masalah-masalah pokok ekonomi mengenai barang apa yang akan diproduksi, bagaimana barang itu dihasilkan, dan untuk siapa barang itu dihasilkan, akan diatasi bersama-sama oleh pemerintah dan swasta. Pada sistem ekonomi campuran pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian dalam perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat) masih diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan. Adanya campur tangan dari pemerintah bertujuan untuk menghindari akibat-akibat yang kurang menguntungkan dari sistem liberal, antara lain terjadinya monopoli dari golongan-golongan masyarakat tertentu terhadap sumber daya ekonomi. Apabila kita cermati sebagian besar negara di dunia tidak ada lagi yang menggunakan salah satu sistem ekonomi. Mereka kebanyakan mengombinasikan dari sistem-sistem yang ada sesuai dengan situasi dan tradisi negara yang bersangkutan. Misalnya saja Amerika Serikat yang sangat terkenal dengan sistem ekonomi liberalnya.
Meskipun sistem ekonomi yang mereka tetapkan berpaham liberal, namun pada kenyataannya masih ada campur tangan pemerintah, misalnya dalam hal pembuatan undang-undang antimonopoli.
Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai sistem ekonomi campuran, berikut ini ciri-ciri dari sistem ekonami campuran :
· Sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
· Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan di bidang ekonomi.
· Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan pemerintah.
· Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
· Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
· Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
Dengan demikian, dalam sistem perekonomian campuran ada bidang-bidang yang ditangani swasta dan ada bidang-bidang yang ditangani pemerintah. Sama halnya dengan sistem ekonomi lainnya, sistem ekonomi campuran juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi, kelebihan dan kekurangannya tergantung kepada setiap negara dalam mengatur sistem ekonominya tersebut.
d Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi yang masih terikat dengan adat istiadat , kebiasaan , dan nilai budaya setempat .
Ciri – ciri sistem ekonomi tradisional :
· Alat produksi sederhana .
· Jumlah barang / jasa rendah .
· Produktivitas rendah .
· Masih barter .
· Kegiatan ekonomi umumnya bidang pertanian .
· Masyarakat sulit menerima perubahan .
http://www.scribd.com/doc/11487650/Bab-17-Sistem-Perekonomian-Indonesia
e Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih dan melakukan usaha sesuai keinginan dan keahliannya . Contoh : Amerika Serikat dan Eropa .
Ciri – ciri sistem ekonomi kapitalis :
· Hak milik perorangan diakui .
· Individu bebas melakukan kegiatan ekonomi .
· Jenis , jumlah , dan harga barang ditentukan kekuatan pasar .
· Adanya persaingan bebas .
· Kegiatan ekonomi ( produksi , distribusi , dan konsumsi ) diserahkan kepada swasta .
http://www.scribd.com/doc/11487650/Bab-17-Sistem-Perekonomian-Indonesia
f Sistem Ekonomi Sosialis ( Etatisme )
Sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan , dilaksanakan dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat .
Ciri – ciri sistem ekonomi sosialis ( Etatisme )
· Alat – alat dan faktor produksi dikuasai negara .
· Kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur negara .
· Harga barang / jasa ditentukan pemerintah .
· Hak milik perorangan tidak diakui .
Misal : Kuba , Korea , Eropa Timur , RRC
http://www.scribd.com/doc/11487650/Bab-17-Sistem-Perekonomian-Indonesia
g Gabungan Dari Sistem Perekonomian Liberal dan Sosialis
Ciri – ciri :
· Pemerintah dan swasta bersama dalam melakukan kegiatan ekonomi .
· Negara menguasai sektor usaha vital dan mengendalikan perekonomian .
· Swasta / perorangan diberi kebebasan untuk berusaha diluar sektor vital .
· Pemerintah berperan membina dan mengawasi swasta .
· Hak milik perorangan diakui dan penggunaannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum .
Misal : Afrika , Amerika Latin , Asia .
http://www.scribd.com/doc/11487650/Bab-17-Sistem-Perekonomian-Indonesia
3. Para Pelaku Ekonomi Di Indonesia
Jika dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku ekonomi , yaitu :
· Pemilik faktor produksi
· Konsumen
· Produsen
Dan jika dalam ilmu ekonomi makro kita mengenal empat pelaku ekonomi , yaitu :
· Sektor rumah tangga .
· Sektor swasta .
· Sektor pemerintah .
· Sektor luar negri .
· Koperasi : Pemerataan hasil ekonomi pertumbuhan kegiatan ekonomi kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi .
· Swasta : Pertumbuhan kegiatan ekonomi pemerataan hasil ekonomi kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi .
· Pemerintah BUMN : Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi pemerataan hasil ekonomi pertumbuhan kegiatan ekonomi .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar